Medan(klik.com)
Aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Simalungun (Gemasi) di depan Kantor PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV di Jalan Suprapto Medan, Kamis (9/6) berakhir ricuh setelah mereka terlibat bentrok dengan Satuan Pengaman (Satpam) kantor tersebut.
Bahkan, salah seorang pendemo babak belur terkena pukulan sejumlah satpam.Awalnya, unjukrasa berlangsung aman, namun tiba-tiba ricuh setelah beberapa pendemo hendak membakar ban bekas di depan gerbang kantor. Petugas securitiy kantor langsung menghalau dan saling pukul.
Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, aparat kepolisian langsung melakukan pengamanan dengan memadamkan kobaran api.
Koordinator aksi, Raja Uli, mengatakan tanah garapan seluas 60 Hektar di Desa Mariah Jambi, Simalungun sudah dikuasai oleh para petani bahkan sebelum penjajah Jepang masuk ke Indonesia. Namun pasca kemerdekaan lahan tersebut dirampas oleh PTPN IV.
Sementara Humas PTPN IV Lidang Penggabean, menyebutkan bahwa pihaknya memliki data bahwa tanah tersebut milik mereka dan sudah diganti rugi.
“Dari data yang kita miliki menyebutkan perusahaan sudah melakukan ganti rugi terhadap lahan tersebut. Ganti rugi disaksikan Pemkab Simalungun pada tahun 1968. Itu sudah sangat lama sekali, lebih kurang 43 tahun lamanya,” ujarnya.(AK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar